Monday, May 18, 2009

HATI, AKAL DAN ILMU

By: Didi Supandi

Dalam Bagian keempat dari bukunya (IHYA) yang disebut dengan Rub'ul Muhlikat, imam Ghazali membahasa tentang keajaiban hati dan kaitannya dengan pengertian nafsu, ruh dan akal. Disini saya coba menulis artikel ini merujuk kepada tulisannya tentang Hati, Akal dan Ilmu.
Hati menurut imam Ghazali memiliki dua pengertian:
1-hati dalam pengertian: "segumpal daging yang terletak disebelah kiri dada kita dan di dalamnya terdapat rongga2 tempat mengalirnya darah."
2-sedangkan pengertian kedua yang dimaksud hati adalah merujuk kepada: suatu "unsur ruhani yang bersifat ketuhanan."
Unsur ruhani ini terhubung dengan hati jasmani manusia yang terletad di dada. Namun unsur rohani itulah yang menunjukkan hakikat manusia itu sesungguhnya. (seperti hadist Nabi: ...apabila ia (hati)nya baik maka baiklah seluruh keberadaan dirinya, maka jika ia (hati) nya buruk maka buruklah seluruh keberadaan dirinya...).
Selanjutnya, HATI yang bersifat ruhani ini, jika dikaitkan dengan akal maka ianya seumpama hubungan antara ruang dan benda atau antara sifat dengan (benda) yang disifatinya (al-mausuf) atau ia umpama hubungan antara penguna seuatu alat dengan alat itu sendiri..atau antara hubungan yang bertempat dengan tempatnya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa HATI adalah hakikat dan AKAL (berpikir, mencari pengetahuan) adalah sifat (nya) hati. Hakikat hati yang ada dalam diri manusia adalah pencari ilmu dan ma'rifah . Maka jelasnya bahwa kerja hati adalah akal atau berpikir, mencari pengetahuan, mencari kebenaran, mencari hakikat kemuliaan (TUHAN).
Ilmu adalah makanan hati, dengan ilmu, akal yang berupakan sifat hati dapat berfungsi, tanpa ilmu (dari sang Maha 'Alim yang sesungguhnya) maka akal tidak berfungsi sehingga lambat laun kekurangan ilmu menyebabkan matinya HATI.

Kerenanya kita melihat kebanyakan orang tertipu oleh dua bola matanya yang sering menjadi hakim dalam banyak sikap dan prilaku yang dilakukannya. dan ia mengabaikan pembuat kebijakan yang lebih pandai dari dua bola matanya yaitu HATI yang BERAKAL berisi ILMU dari sang Maha 'ALIM yang dicurahkan kepada para pencari kebenaran dan penguna HATI.
HATI = HAKIKAT
AKAL = SIFATNYA HATI
ILMU = SYARAT HIDUPNYA HATI DAN AKAL
IBADAH = RIYADAHNYA....

Sudah seberapa banyak kita memperhatian bagian terpenting dari diri kita ini?
sudah seberapa banyak kita memberikan nutrisi yang benar bagi hakikat diri kita yang ssesungguhnya ini?
Jika prilaku kita buruk, berarti hati (kita) yang merupakan sumber gerak diri kita seluruhnya dalam keadaan sakit... dia tidak bisa berfungsi dengan baik sesuai dengan kondrat yang telah Tuhan ciptakan, karena ia kekurangan nutrisi ILMU. karenanya AKALpun (sebagai sifat hati) tidak dapat berfungsi dengan baik pula. Dengan demikian, seringkali yang muncul dari dalam diri adalah ketidak baikan karena rusaknya HATI dan tidak berfungsinya AKAL yang tidak mendapat nutrisi ILMU.

ILMU yang dimaksud adalah pemahaman tentang hakikat hidup dan sifat-sifat kehidupan
Tentang hakikat manusia dan sifat-sifat kemanusiannya
tentang hakikatTuhan dan sifat-sifat ketuhannya
tentang hubungan kehidupan, manusia dan Tuhannya......
Maka ILMU dalam pengertian ini juga berarti AMAL berarti juga IBADAH
oH...Tuhan...
Ampunilah banyaknya kekhilafan hambamu ini..
Berilah aku pengerahuan yang menerangi relung-relung hati ini
karena.....
Tuhanku...dua bola mata ini seringkali(salah) menjadi penentu...
Tuhanku...hati ini seringkali mudah tertipu....
Tuhanku...akal ini sering liar tak terarah...
Tuhanku....bekalilah aku ILMU....
Tuhanku Jadikanlah Al-Quran taman hatiku...
Tuhanku...jadikanlah ibadah padamu kecintaanku...
sampai kau izinkan aku berjumpa denganMU............??????
KUALA LUMPUR, 18 MEI 2009.

Salam,
D.S
Silahkan kirim komentar anda!
Mohon maaf jika terdapat kekhilafan dan kealfaan....